Bank Jumbo Bangkit, BBNI Paling Kenceng, Naik 16% Sebulan

Foto: BNI Siap Gelar Paparan Kinerja pada Hari Ini (CNBC Indonesia TV)

Mayoritas saham Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV terpantau mulai bangkit dari titik terendahnya dan kembali mengangkat IHSG hingga menembus level psikologis 7.300-an.

Dari saham lima bank raksasa, hanya ada dua saham yang terkoreksi pada perdagangan Jumat (19/7), mengikuti IHSG yang kembali turun 0,36% ke level 7.294.

Saham BBNI tercatat naik paling signifikan dibandingkan saham bank lainnya, meningkat 0,49% ke posisi 5.100 per saham. Sementara BBRI tercatat naik 0,20% ke level 4.900 per saham dan BBCA naik 0,25% ke 10.125 per saham.

Di sisi lain, BMRI dan BRIS menjadi dua saham yang terkoreksi mengikuti arah IHSG. BMRI terkoreksi 0,38% menjadi 6.525 per saham, dan BRIS terkoreksi 1,61% menjadi 2.450 per saham.

Dalam satu bulan terakhir, BBNI juga menjadi salah satu bank KBMI IV dengan kenaikan paling masif setelah menembus titik terendahnya pada 20 Juni di level 4.400 per saham. Hanya dalam satu bulan, BBNI melesat hampir 16% ke level 5.100 per saham.

Kencangnya laju saham BBNI menjadikannya salah satu penggerak indeks. Penguatan saham BBNI juga sejalan dengan fundamentalnya yang apik, membuatnya dilirik analis dalam rekomendasi saham.

Dalam risetnya, Analis Binaartha Sekuritas Achmadi Hangradhika menyebut BBNI masih prospektif dengan kredit yang tumbuh kuat dan ditopang oleh segmen korporasi. BBNI juga mencatat perbaikan signifikan pada kualitas aset yang tercermin dari turunnya NPL Bank Only menjadi 2,0% pada Maret 2024, atau turun 80 bps dibandingkan Maret 2023.

Selain itu, BBNI juga berkomitmen kuat pada penerapan ESG yang dibuktikan dengan portofolio keberlanjutannya, khususnya pinjaman atau kredit berkelanjutan.

Achmadi menambahkan, laba bersih BBNI tumbuh 2,03% secara yoy menjadi Rp5,03 triliun pada kuartal I-2024. BBNI berhasil mempertahankan pertumbuhan laba bersih didukung oleh peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 14,51% YoY.

“Hingga akhir tahun 2024, kami memperkirakan BBNI akan melanjutkan pertumbuhannya, dengan laba bersih diproyeksikan meningkat sebesar 11,51% YoY menjadi Rp23,315 triliun,” ujar Achmadi, Selasa (23/7/2024).

Binaartha pun merekomendasikan BUY dengan target harga 5.925. Artinya, saham BBNI masih memiliki ruang kenaikan 16% dari posisi saat ini di 5.100 per saham.

Dengan PBV 1,31x, saham BBNI masih undervalue atau lebih rendah dari nilai bukunya. Seperti diketahui, PBV atau price to book value di atas dua kali mengartikan harga sahamnya sudah dua kali lipat dibandingkan kekayaan bersih suatu perusahaan.

Arti PBV 2x adalah harga saham tersebut dua kali lipat lebih mahal dibandingkan modal bersihnya. Saat ini, PBV BNI tercatat 1,3x dan menjadi yang ‘paling murah’ dibandingkan peersnya di segmen KBMI IV yang sahamnya ditransaksikan di atas 2x PBV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*