Banyak Warga RI Terjebak Judi Online, OJK Tumpas Pakai Jurus Ini

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam acara OJK ‘Gerakan Nasional Cerdask Keuangan (Gencarkan) Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Indonesia, Kamis (22/8/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam acara OJK ‘Gerakan Nasional Cerdask Keuangan (Gencarkan) Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Indonesia, Kamis (22/8/2024). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Masyarakat Indonesia masih dihadapi dengan maraknya keuangan ilegal & judi online. Selain itu, masih ada beberapa kelompok masyarakat yg rentan secara keuangan seperti perempuan, pemuda/pelajar, UMKM, masyarakat tertinggal terluar, kelompok disabilitas & kelompok migran Indo.

Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, pihaknya telah melakukan beberapa inisiatif untuk memberantas tantangan inklusi dan literasi keuangan tersebut. Terkait judi online & aktivitas keuangan ilegal misalnya, OJK telah memerintahkan bank untuk memblokir 6.000 rekening yang terafiliasi Judi Online tersebut.

“OJK juga meminta perbankan untuk menutup rekening (yang terafiliasi judi online) yang sama, serta menghentikan 10.000 entitas keuangan ilegal,” pungkas Mahendra dalam sambutannya di acara Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) OJK, di Jakarta, dikutip Jumat, (23/8/2024).

Selain itu, OJK juga melakukan langkah preventif dengan menggencarkan edukasi keuangan. Selama 2023, OJK bersama pelaku jasa keuangan telah melaksanakan lebih dari 10.000 edukasi keuangan.

Terbaru, OJK resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.

Pencanangan GENCARKAN dengan tema “Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045” dilaksanakan sekaligus memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) Tahun 2024.

Acara ini dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartanto, jajaran Dewan Komisioner OJK, Komisi XI DPR RI Indah Kurnia, serta Pimpinan dan Asosiasi Industri Jasa Keuangan. Selain itu, kegiatan pencanangan juga diikuti oleh lebih dari 1.300 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM dan anggota komunitas lainnya.

Ke depan, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menargetkan pada tahun 2025 sebanyak 90% pelajar Indonesia telah memiliki tabungan. Selanjutnya, melalui tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), diharapkan sebanyak 2,5 juta kelompok mahasiswa dan pemuda telah memiliki rekening.

Sementara pembukaan akses kredit UMKM melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dapat menjangkau 1,6 juta debitur, serta mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh 30 persen kelompok penyandang disabilitas.

“Program GENCARKAN juga mendorong lahirnya 2 Juta Duta dan Agen Literasi dan Inklusi Keuangan yang dapat memberikan multiplier effect melalui beragam kegiatan edukasi keuangan bagi masyarakat luas. Program GENCARKAN juga akan dilakukan secara multikanal sehingga diharapkan dapat menjangkau hingga 50 juta rakyat Indonesia,” kata Friderica yang kerap disapa Kiki tersebut.

Sebagai informasi, per saat ini program satu rekening satu pelajar atau KEJAR telah menjangkau 58 juta rekening atau 86 persen dari total pelajar. Adapun untuk program pembiayaan melawan rentenir telah menjangkau 1,4 juta kreditur dengan total sebesar Rp 41 triliun.

https://slots-kas138.store/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*