Ketika membaca buku sejarah atau dalam berita politik, mungkin kamu sering mendengar istilah bangsa Barat. Lantas siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat? Lalu negara mana saja yang dianggap bangsa Barat?
Sejatinya, definisi bangsa Barat sangat bergantung pada konteks secara keseluruhan. Apa yang dianggap sebagai bangsa Barat pada zaman Perang Dunia II mungkin berbeda dengan bangsa Barat yang tertera di surat kabar hari ini.
Bangsa Barat biasanya dikaitkan dengan ras Kaukasoid dengan kulit putih, rambut pirang, mata biru, dan hidung mancung. Meski begitu, ras Kaukasoid juga sebenarnya kini mendiami Asia dan beberapa bagian di Afrika, dengan warna mata dan rambut yang berbeda-beda.
Konsep bangsa Barat pertama kali terdengar pada peperangan antara Kekaisaran Persia dari timur dengan negara-negara Romawi Kuno dari barat. Ketika itu, bangsa Romawi menganggap diri mereka sebagai “occidens”, yang berarti matahari terbenam atau barat, dalam bahasa Latin.
Istilah ini semakin terdengar pada masa Perang Dingin, di mana terbentuklah blok barat dan blok timur di Eropa. Blok timur adalah sekutu Rusia dengan negara-negara di Eropa Timur. Blok barat adalah sekutu Amerika Serikat (AS) dan negara di Eropa Barat.
Setelah Perang Dingin berakhir, negara-negara sekutu Rusia kembali disebut sebagai negara Barat, berbeda dengan Rusia. Ketika itu, sulit menyebut Rusia sebagai negara Barat karena perbedaan sikapnya dengan AS.
Perbatasan antara bangsa Barat dengan bangsa Timur sejatinya tak pernah jelas dan akan selalu berubah. Untuk itu, letak geografis semata tidak cukup untuk menjadi dasar pendefinisian bangsa Barat.
Meski begitu, secara umum, negara-negara di Asia dianggap sebagai bangsa Timur. Sedangkan AS, Eropa, Australia, dan Selandia Baru dianggap sebagai bangsa Barat.
Lantas sebenarnya siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengertian bangsa Barat bisa berbeda sesuai dengan konteksnya. Berikut beberapa konteks dari pengertian bangsa Barat.
1. Konteks Sejarah
Dalam konteks sejarah, bangsa Barat adalah bangsa Eropa yang sengaja berlayar untuk melakukan penjelajahan lewat samudera.
Penjelajahan samudera oleh bangsa Barat diawali dari abad ke-15. Selain menyebar agama, bangsa Barat juga berusaha mencari rempah-rempah yang akan dijadikan komoditas impor untuk bangsanya.
Bangsa Barat yang pertama kali mendarat di Indonesia adalah Portugis di Malaka pada tahun 1511. Setelah itu, bangsa Spanyol datang ke Tidore pada tahun 1521 dan Belanda di Pelabuhan Banten pada tahun 1596. Hal tersebutlah yang menjadi awal penjajahan Indonesia.
Dikutip dari buku digital bertajuk Ulangan Harian Tematik SD/MI karya Moh. Zulkifli, S.Pd., & Nur Utari, S.Pd., tujuan utama bangsa Barat adalah untuk mencari kekayaan, kejayaan, dan menyebarkan agama Nasrani, atau yang biasa disingkat sebagai 3G yakni Gold, Glory, dan Gospel.
2. Konteks Modern
Siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat dalam konteks modern? Dalam konteks modern, bangsa Barat biasanya dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang pesat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta budaya-budaya yang lebih ekspresif.
Dalam hal ini, bangsa Barat lebih tepat disebut sebagai nilai-nilai Barat. Contoh nilai-nilai Barat yang masuk ke Indonesia antara lain seperti musik, gaya berpakaian yang cenderung terbuka dan lebih bebas berekspresi, jenis makanan seperti makanan siap saji (fast food), dan beberapa aliran seperti kapitalisme, hedonisme, dan sekularisme.
Untuk itu, karena keunggulannya dalam segi teknologi, Jepang juga dapat dikategorikan ke dalam bangsa Barat dalam konteks modern. Meski begitu, secara geografis, Jepang tidak terletak di bagian barat.
3. Konteks Geografi
Selain konteks sejarah dan konteks modern, bangsa Barat juga dapat didefinisikan secara geografis. Dalam konteks geografi, negara yang masuk menjadi bagian dari bangsa Barat adalah sebagai berikut.
Itulah dia beberapa hal seputar bangsa Barat, mulai dari asal usul hingga pengertiannya untuk konteks yang berbeda-beda. Sesuai dengan konteksnya, siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat bisa berbeda-beda.
Untuk itu, penting untuk memahami konteks keseluruhan sebelum bisa mendefinisikan siapa yang dimaksud dengan bangsa Barat.