Data Terbaru Produksi Beras 2024 Terungkap, Impor Ternyata Jadi Segini

Suasana aktivitas pembongkaran beras impor dari Vietnam yang baru tiba di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal MP Fortune, Kamis (21/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana aktivitas pembongkaran beras impor dari Vietnam yang baru tiba di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan menggunakan Kapal MP Fortune, Kamis (21/3/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemerintah memprediksi, sepanjang Januari-Oktober 2024 ada potensi surplus beras sebanyak 1,19 juta ton. Angka ini anjlok 58,24% atau 1,66 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2023.

Tercatat ada 4 kali RI mengalami defisit beras sejak Januari hingga prediksi Oktober 2024. Yaitu pada bulan Januari, Februari, Juni, dan Juli 2024.

Secara total Januari-Oktober 2024, produksi beras nasional ditaksir turun 1,42 juta ton menjadi 26,93 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2023. Pada saat yang sama, konsumsi ditaksir mengalami kenaikan 0,98% atau sekitar 250.000 ton menjadi 25,74 ton dibandingkan periode sama tahun 2023.

Sementara itu, stok beras pemerintah saat ini dilaporkan tercatat sebanyak 1,526 juta ton. Stok tersebut ada di gudang milik 2 BUMN pangan, Perum Bulog dan ID Food.

Angka tersebut adalah data cadangan pangan pemerintah (CPP) per 20 September 2024. Yang diungkapkan Sestama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, ditayangkan kanal Youtube Kemendagri, Senin (23/9/2024).

“Beras di Bulog itu masih relatif aman. Cadangan Pangan Pemerintah di Bulog itu ada 1,5 juta ton. Masih relatif aman walaupun bantuan-bantuan pangan masih tetap berjalan,” katanya.

“Kemudian stok beras di Pasar Cipinang juga masih relatif aman, 46.968 ton. Dan ada CPPD 7.046 ton. Normalnya, harusnya ada minimal 30.000 ton di Pasar Induk Beras Cipinang itu. Dan ini ada 40.000 ton. Artinya masih sangat cukup,” papar Edhy.

Lalu, seberapa banyak Indonesia harus mengimpor beras tahun ini?

Mengingat, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada saat rapat dengan Komisi IV DPR RI hari ini, Senin (13/11/2023) memprediksi, impor beras tahun 2024 bisa mencapai 5 juta ton. Melonjak dari tahun 2023 yang sebanyak 3,5 juta ton.

Di sisi lain Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga pernah mengatakan, RI berpotensi kekurangan beras 5 juta ton di tahun 2024 ini.

Sebagai informasi, untuk tahun ini, pemerintah sebelumnya menetapkan impor beras mencapai 4.045.761 ton. Terdiri dari 3,63-an juta impor beras umum yang pelaksanaannya ditugaskan kepada 1 perusahaan, yaitu Bulog. Selain itu ada impor beras industri sekitar 412 ribu ton dan beras khusus sekitar 33,70 ribu ton. Masing-masing izin diberikan kepada 11 dan 3 importir.

Edhy pun menjabarkan Proyeksi Neraca Pangan Nasional terbaru, untuk periode Januari-Desember 2024. Menurutnya, neraca pangan masih relatif aman.

Untuk beras, stok awal tahun dicatat mencapai 4,134 juta ton. Dengan proyeksi produksi beras total tahun ini mencapai 30,861 juta ton. Maka, stok akhir tahun 2024 ini diproyeksikan mencapai 8,133 juta ton.

“Dengan catatan produksi dalam negeri mencapai 30,8 juta ton. Kemudian realisasi impor di angka 4,2 juta ton,” kata Edhy.

“Sampai saat ini, (realisasi impor), Januari-Mei 2024 sebanyak 2,755 juta ton dan rencana Juni-Desember 2024 ada 1,596 juta ton,” tambahnya.

Hanya saja, dia menegaskan, pelaksanaan impor yang belum terealisasi akan dilakukan jika memang produksi di dalam negeri tidak mencukupi.

“Yang belum diimpor ini dengan catatan produksi dalam negeri memang tidak mencukupi. Tapi kalau produksi dalam negeri cukup, maka impor ini tidak dilakukan,” kata Edhy.

Ketentuan serupa, ujarnya, berlaku untuk impor komoditas pangan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*