Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus berada dalam tren melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Padahal belum rupiah begitu perkasa dalam kurun waktu singkat.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,42% di angka Rp15.480/US$ pada hari ini, Jumat (4/10/2024). Rupiah sudah melemah 400 perak dalam sepekan terakhir.
Ekonom Senior Bank Central Asia (BCA), Barra Kukuh Mamia melihat fundamental nilai tukar pada rentang Rp15.600-16.000 per dolar AS. Dalam situasi sekarang, rupiah akan bergerak di level tersebut.
“Jadi fundamentalnya Rupiah itu di 15.600-16.000,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/10/2024)
Pelemahan nilai tukar disebabkan oleh ketegangan di Timur Tengah. Dipicu oleh perang antara Israel dan Iran yang diperkirakan akan semakin memanas.
Kemudian ada perkembangan data terbaru di AS dan kebijakan baru China yang berpengaruh terhadap pergerakan aliran modal dan pasar keuangan.
“Jadi pasar mulai ragu lagi apakah Fed ke depannya masih bisa cut se-agresif itu,” jelasnya.
Hal yang senada disampaikan oleh Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi. Dia memperkirakan rupiah bisa saja kembali mendekati level Rp16.000 per dolar AS.
“Rupiah kemungkinan akan kembali mendekati 16.000,” kata Ibrahim.