Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau dengan cermat pergerakan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) karena telah terjadi penurunan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Mengutip keterbukaan informasi, upaya tersebut dalam rangka perlindungan Investor. Namun, tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 8 Juli 2024 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.
“Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham PTMP tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” tulis manajemen BEI, Selasa (23/7).
Sebagai informasi, sebelumnya Bursa telah mengumumkan Unusual Market Activity (UMA) pada tanggal 2 April 2024 atas perdagangan saham PTMP.
Dengan demikin, para investor diharapkan untuk, memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum
mendapatkan persetujuan RUPS, serta, mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum
melakukan pengambilan keputusan investasi.
Mengutip RTI, harga saham PTMP anjlok hingga 56% selama sepekan dan sebulan terakhir.
Sebelumnya, PTMP sempat masuk ke dalam indeks LQ45 sebelum keluar. Namun, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan, dalam penetapan konstituen suatu indeks digunakan parameter kuantitatif dan kualitatif termasuk value, volume, frekuensi, rasio fundamental dan parameter lain.
Di sisi lain, Jeffrey juga mengaku pihaknya telah menampung banyak masukan dari para pelaku pasar. Sehingga, BEI terbuka untuk melakukan review manual terkait prosedur penyaringan LQ45.
“Prosedur dan manual ini kan sudah 2 tahun tidak kami review, dan dalam kurun waktu tersebut sudah banyak emiten baru yang masuk. Dengan segala skala, kalau itu merubah landscape kami sehingga parameter-parameter itu harus dinaikkan, kami sangat terbuka untuk itu,” ungkapnya,
Mengingatkan saja, Mitra Pack telah mencatatkan sahamnya di BEI pada 6 Maret 2023 lalu dengan harga Rp120 per saham dan berhasil meraih dana segar Rp96 miliar. Perusahaan menyatakan dana tersebut digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha.
Sehari sebelum rebalancing indeks, harga sahamnya tercatat berada di angka Rp 228/saham dengan valuasi hanya Rp 772 miliar. Sementara tiga emiten lain yang masuk (PGEO, MTEL dan MBMA) memiliki kapitalisasi pasar setidaknya Rp 50 triliun.
Sebagai informasi, pelanggan PTMP berasal dari berbagai industri, seperti makanan olahan, minuman, petrokimia, kosmetik, hingga kesehatan dan farmasi.
Pendiri dan pengendali Mitra Pack adalah Ardi Kusuma melalui kepemilikan tidak langsung di perseroan melalui holding group, yaitu PT Kencana Usaha Sentosa (KUS). Di PT KUS, Ardi Kusuma menguasai sebanyak 70% saham.
Selain itu, Ardi Kusuma yang merupakan Presiden Direktur PTMP juga menjabat sebagai direktur dan pemegang saham di beberapa perusahaan dalam grup yang bergerak di bidang lain, yaitu manufaktur mesin koding, properti, dan akuakultur pembudidaya teripang.